Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnal Refleksi Minggu Ke-1 Calon Guru Penggerak

 


 

Oleh

I Putu Sudarsana, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 4

Kabupaten Karangasem-Bali

 

Dalam pendidikan guru penggerak, calon guru penggerak (CGP) membuat jurnal refleksi pada setiap minggunya. Jurnal refleksi yang ditulis setiap minggu ini bertujuan sebagai media dokumentasi ide-ide, pengalaman, dan praktik baik yang dialami dalam satu minggu mengikuti pendidikan guru penggerak dalam pembelajaran daring. Melalui jurnal refleksi tiap minggu ini, CGP mencetak rekam jejaknya yang diharapkan akan mampu mendorongnya meningkatkan kualitas dari minggu ke minggu, dari modul ke modul dalam mengikuti pendidikan guru penggerak ini.

Terdapat banyak model yang bisa digunakan untuk membuat refleksi suatu kegiatan. Pada minggu ke-1 ini saya mencoba menggunakan model DEAL (Description, Examination, and Articulation of Leraning)  dalam merefleksikan pendidikan guru penggerak yang saya ikuti. Adapun jurnal refleksi saya pada minggu pertama adalah sebagai berikut.

Description

Pembelajaran daring dalam Learning Management System (LMS) menggunakan alur MERRDEKA. Pada minggu pertama, yaitu 15 – 22 Oktober 2021, pembelajaran dimulai dengan mengerjakan  modul 1.1. Pada hari pertama, Jumat 15 oktober 2021, pembelajaran dilakukan pada bagian modul 1.1.a.3, yaitu Mulai dari Diri-Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Pada kegiatan ini saya melakukan refleksi diri tentang sejauh mana mengenal dan memahami Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD). Refleksi diri dilakukan dengan menuliskan reflektif kritis, yaitu (1) pengetahuan saya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran, (2) pendapat saya tentang relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan di sekolah saya, dan (3) pelaksanaan pemikiran KHD dan kemerdekaan menjalankan aktivitas sebagai guru yang saya alami selama ini. Saya juga menuliskan harapan dan ekspektasi saya setelah mempelajari modul 1.1 ini.

Pada hari kedua, Senin 18 Oktober 2021, pembelajaran dilakukan pada bagian modul 1.1.a.4, yaitu Eksplorasi Konsep-Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kegiatan Eksplorasi Konsep dilaksanakan dengan membaca tulisan tentang Ki Hadjar Dewantara dan menonton video menarik tentang kondisi pendidikan pada zaman kolonial, perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. Pada kegiatan Eksplorasi Konsep ini, saya menuliskan jawaban pertanyaan, komentar, maupun bertanya pada bagian Notes and Questions. Saya juga membuat tanggapan reflektif kritis dalam bentuk rekaman audio menggunakan handphone.

Pada hari ketiga, Selasa 19 Oktober 2021, pembelajaran dilakukan masih pada bagian 1.1.a.4, yaitu Eksplorasi Konsep pada Forum Diskusi Refleksi Kritis tentang Pemikiran KHD di Ruang Diskusi Virtual bersama instruktur. Pada hari keempat, Kamis 21 Oktober 2021, pembelajaran masih dilakukan pada tahap Eksplorasi Konsep Mandiri, melakukan pendalaman sendiri, memperluas seluas-luasnya, dan menyelesaikan tugas-tugas. Pada hari kelima, Jumat 22 Oktober 2021, pembelajaran dilakukan pada bagian modul 1.1.a.5, yaitu Ruang Kolaborasi-Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD. Pada ruang kolaborasi ini para CGP melakukan diskusi kelompok tentang hal-hal positif dari pemikiran KHD yang juga ada pada budaya Bali, serta memilih salah satu profil pelajar pancasila yang akan dikembangkan dalam kerangka merdeka belajar. Dalam diskusi juga dilakukan identifikasi daya dukung yang dimiliki sekolah dalam mendukung Merdeka Belajar.

Examination

Dalam pembelajaran daring melalui LMS di Pendidikan Guru Penggerak pada minggu pertama ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan dan pemahaman baru tentang konsep Merdeka Belajar. Saya dikenalkan secara lebih mendalam tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara. Melalui alur MERRDEKA saya dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Tentunya hal ini bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Tantangan dalam melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak di minggu pertama ini adalah manajemen waktu dan pengaturan skala prioritas. Dimana para CGP tentunya memiliki tugas pokok (mengajar, mengerjakan administrasi, evaluasi, membina ekstrakurikuler, dan lainnya). Di samping kesehariannya di dalam keluarga dan menjadi anggota masyarakat. Hal inilah yang menjadi tantangan, sehingga secara perlahan, saya berupaya memperbaiki manajemen waktu yang berantakan dan saya yakin ke depan akan lebih baik lagi.

Articulation

Setelah Pendidikan Guru Penggerak pada minggu pertama saya merasakan ada perubahan pola pikir dalam diri saya. Pada awalnya, harus diakui bahwa saya masih menganggap siswa sebagai objek dalam pembelajaran, yang harus menuruti semua instruksi yang diberikan. Namun, setelah diberikan pemaparan yang mendalam mengenai filosofi pendidikan KHD, pikiran mulai terbuka bahwa murid sebenarnya adalah subjek dalam pembelajaran. Guru adalah penuntun tumbuh kembang kodrat anak sesuai dengan kodrat zamannya. Guru harus mampu menjalankan perannya dalam “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Murid-murid yang memiliki beragam karakteristik laksana benih yang harus dirawat sebaik-baiknya sehingga tumbuh subur. Selanjutnya, adanya kendala yang dialami dalam pengaturan waktu akan ditata kedepannya lebih baik lagi, sehingga bisa mengikuti pendidikan guru penggerak tanpa mengesampingkan tugas pokok sebagai seorang guru.

Karangasem, 23 Oktober 2021


Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Minggu Ke-1 Calon Guru Penggerak"