Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnal Refleksi Minggu Ke-10 Calon Guru Penggerak

 


Oleh

I Putu Sudarsana, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 4

Kabupaten Karangasem-Bali

 

Pada minggu kesepuluh ini, saya akan mefleksi kegiatan saya dalam program Pendidikan guru penggerak masih dengan menggunakan model Driscoll. Model ini terdiri dari tiga bagian, yaitu 1) What? (deskripsi dari peristiwa yang terjadi), 2) So What? (analisis dari peristiwa yang terjadi), dan 3) Now What (tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi. Berikut refleksi yang telah saya susun dalam minggu ini.

Pada minggu sebelumnya, yaitu minggu kesembilan, modul 2 tentang Praktek Pembelajaran yang Berpihak pada Murid telah dimulai. Merunut alur belajar MERRDEKA pembelajaran yang diawali dengan sesi Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, telah sampai pada sesi Ruang Kolaborasi. Pada minggu ini di awali dengan melanjutkan sesi Ruang Kolaborasi dengan mempresentasikan rancangan RPP pembelajaran bediferensiasi yang didiskusikan dalam kelompok pada sesi sebelumnya. Pada sesi ini, ketiga kelompok masing-masing mempresentasikan rancangan RPP berdiferensiasinya, saling memberikan masukan, serta memperkuat apa yang sudah baik dari RPP yang dirancang. Pada sesi selanjutnya, yaitu sesi Refleksi Terbimbing, saya merefleksikan terkait materi yang telah dipelajari yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan di kelas. Solusinya adalah pembelajaran berdiferensiasi, terhadap permasalahan beranekaragamnya kebutuhan belajar murid, yaitu gaya belajar murid yang beragam. Tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini adalah melakukan diagnosis terhadap kebutuhan belajar murid (kesiapan, minat, dan profil belajar murid). Oleh karena itu, memerlukan dukungan dan Kerjasama dari orang tua, wali kelas, dan guru BK untuk mendiagnosis kebutuhan belajar murid yang beragam tersebut. Pada sesi Demonstrasi Kontekstual, saya berusaha menuangkan pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi yang telah dipelajari ke dalam RPP Fisika. Dalam RPP, saya sudah berupaya menampilkan diferensiasi konten, proses, maupun produk, untuk memfasilitasi kebutuhan murid yang beragam, baik dari kesiapan belajarnya, minat, dan profil belajar murid.

Dalam mengikuti pembelajaran pada minggu kesepuluh ini, saya bersyukur bisa menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal, memperoleh pengetahuan serta pengalaman belajar yang baru. Saya juga merasa senang bisa berkolaborasi dan berbagi bersama rekan CGP lain, fasilitator, maupun instruktur. Pada minggu ini di sesi Ruang Kolaborasi saya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan RPP yang dirancang Bersama kelompok, dan itu pengalaman yang berharga serta berkesan bagi saya. Presentasi berjalan lancer, mendapat masukan yang luar biasa dari CGP lain terkait penerapan diferensiasi konten, proses, dan produk. Pengalaman ini menginspirasi saya untuk merancang dan menerapkan RPP dengan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran Fisika yang saya ampu. Melalui proses pembelajaran ini saya menjadi paham bahwa untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan tepat, dibutuhkan diagnosis untuk mengawalinya, sehingga bisa mengetahui tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar yang dimiliki murid

Dalam menindaklanjuti refleksi ini, dibutuhkan kerja keras untuk menumbuhkan kematangan sebagai seorang guru yang mampu mengidentifikasi kebutuhan murid yang beragam, kemudian mampu merancang pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak pada murid. Kolaborasi dengan rekan sejawat sangat diperlukan untuk mengawali perubahan, yaitu peningkatan kualitas pelayanan Pendidikan. Perubahan yang mewujudkan pembelajaran berpusat pada murid, memfasilitasi dan melejitkan potensi setiap murid yang begitu beragam.

 

Karangasem, 19 Februari 2022

 

Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Minggu Ke-10 Calon Guru Penggerak"